Ramadhan Kareem

Puasa pertama kali di perantauan bagi anak kuliahan merupakan pengalaman yang penuh tantangan dan pembelajaran. Memisahkan diri dari keluarga dan lingkungan asal, mereka harus menyesuaikan diri dengan budaya baru serta menemukan cara menjalani ibadah puasa dengan keterbatasan sumber daya dan dukungan keluarga. Artikel ini akan menjelajahi pengalaman unik anak kuliahan saat menjalankan puasa di perantauan, mencakup tantangan, kisah inspiratif, dan strategi untuk tetap menjaga semangat beribadah di tengah kesibukan akademis dan sosial.

Bagi saya menjalani puasa jauh dari orang tua adalah suatu hal yang tidak mudah, mulai dari bangun sahur masak sendiri berbakal jam alarm yang biasanya dirumah dibangunin orang tua dan makanan sudah dipersiapkan tapi ramadhan kali ini penuh tantangan dan keseruan bareng tema teman rantauan, kita para mahasiswa walaupun bulan puasa kita harus tetap semangat untuk berkulia sambil melaksanakan ibadah pusa walapun terkadang cuaca sangat panas kita harus tetap semangat dan penuh ceria apalagi untuk mahasiswa kesehatan yang harus brangkat pagi kadang juga pulang sore tatapi itu tidak akan mengurangi semangat kita untuk tholabul ilmu. Setelah pulang kulia biasanya banyak mahasiswa yang berebut mencari takjil di gang lebar, ada juga yang belanja sayur lauk untuk dimasak dan buat buka puasa nanti. 

Banyaknya kegiatan hari ini tidak membuat temen- teman kekurangan rasa semangat walaupun angkatan saya ada acara  pelaksanaan inagurasi di bulan puasa mereka tetap semangat dengan kesibukan antara kulia dan menjadi panitia bisa mengatur waktu walaupun sedang puasa, setelah inagurasi selesai kami juga mengadakan buka bersama angkatan perwujudan dari rasa solidaritas dan kekeluargaan

Mari kita rayakan Ramadan dengan semangat yang membara, meskipun jauh dari keluarga. Ayo kita tunjukkan bahwa Ramadan kita tetap keren, anak-anak rantau!